SKU Penegak Bantara (12) : Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia


Pramuka sendiri tidak lepas oleh sejarah pembentukannya. Sejarah Pramuka sering dikaitan dengan seorang tokoh yang sangat popular, ya kita semua tau itu. Siapa kalau bukan Bapak Lord Robert Baden Powell of Gill Well. Beliau mendapat julukan sebagai Bapak Pramuka karena telah mendirikan gerakan Pramuka di dunia. Sejarah Pramukan di dunia dimulai dari negara inggris dan kemudian menyebar ke Indonesia. Kali ini kita akan membahas tentang SKU Penegak Bantara poin ke-12, yaitu Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia 

PENCAPAIAN PENGISIAN SKU :
  • Dapat menyebutkan pendiri kepramukaan dunia, sejarah pramuka dunia dan buku-buku yang dihasilkan oleh Baden Powell
  • Dapat menceritakan masuknya kepramukaan ke Indonesia 
  • Dapat menceritakan perkembangan kepramukaan di Indonesia sampai saat ini  

PEMBAHASAN MATERI :

A. Sejarah Pramuka Dunia
Lord Robert Baden Powell of Gill Well

Sejarah pramuka di Dunia pertama kali dimulai saat Baden Powell menuliskan pengalamannya dalam buku Scouting for Boys pada tahun 1908. Buku tersebut dibuat untuk panduan acara perkemahan yang dirintisnya pada tahun itu.

Buku ini sangat laris bahkan di luar inggris sehingga mulai bermunculan organisasi-organisasi pramuka yang ditujukan kepada anak laki-laki saja.

Pada tahun 1912, Baden Powes bersama adik perempuannya Agnes mendirikan organisasi pramuka untuk wanita bernama Girl Guides. Pada tahun 1916 mulai berdirinya organisasi Pramuka untuk usia siaga yang dinamai CUB (anak serigala) dan pada tahun 1918 kemudian berdiri organisasi Rover Scout yang ditujukan untuk kelompok remaja berusia 17 tahun.

Baden Powell kembali mempublikasikan bukunya Rouvering to Success pada tahun 1922 yang berbicara tentang seorang pemuda yang mendayung perahu sampannya menuju pantai kebahagiaan.

Tepatnya pada tanggal 30 Juli – 8 Agustus 1920 di Olympis Hall, London kegiatan jambore dunia pertama kali diadakan dan diikuti sebnayak 800 peserta dari 34 negara. Dalam kegiatan tersebut, pada akhirnya Baden Powell dinobatkan sebagai Bapak Pandu Sedunia.


B. Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah Pramuka di Indonesia dikenal dengan tiga masa Pramuka Yaitu Gerakan Pramuka pada Masa Penjajahan Belanda, Gerakan Pramuka pada Masa Penjajagan Jepang dan Gerakan Indonesia setelah Indonesia Merdeka.

Pertama, Gerakan pramuka pada massa penjajahan belanda di Indonesia bernama Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV atau dalam Bahasa Indonesia dikenal Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda. Setelah sumpah pemuda kegiatan pramuka semakin digemari sehingga terbentuknya Pandu Pemuda Sumatera pada tahun 1930 dan pada tahun 1931 berdirinya Persatuan Antar Pandu Indonesia.

Kemudian tahun 1936 berubah nama menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). BPPKI melakukan kegiatan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem). Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore hingga sekarang.

Pada saat penjajahan Jepang, gerakan pramuka masih berjalan dan masih bisa bertahan, namun disaat Jepang menyerang kepada Belanda banyak tokoh kepanduan Indonesai yang ditarik masuk Keibondan, PETA dan Seinendan.

Jepang melarang berdirinya partai dan juga menganggap gerakan pramuka berbahaya karena dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan rakyat. Hal itu, tidak menyurutkan tekad kepanduan Indonesia utnuk menjalankan PERKINO II dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam mengusir tentara Jepang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, tanggal 28 Desember 1945 didirikan Organisasi Pandu Rakyat Indonesia di Solo yang menjadi wadah kepaduan di Seluruh Indonesia.

Pada tahun 1961 terdapat 100 organisasi kepanduan di Indonesia yang dibagi menjadi tiga federasi yaitu Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia, Ikatan Pandu Indonesia dan Persatuan Putera Puteri Indonesia.

Pada tanggal 14 Agustus 1961 gerakan pramuka diperkenalkan secara resmi kepada seluruh masyarakat sehingga pada hari itu di peringati sebagai Hari Pramuka setiap tanggal 14 Agustus.

Posting Komentar

0 Komentar